30 April 2014

Dear Harsya...

Maaf ya nak bunda harus menghukum Harsya hari ini..
Pasti Harsya sedih ya liat bunda sedih sampai nangis tadi pagi..
Bunda nangis bukan karena Harsya hilangin duit bunda...
Bukan...bunda bukan sedih kehilangan 35 ribu rupiah...
Tapi bunda nangis karena bunda sebenarnya nggak tega harus menghukum Harsya..

Bunda cuma pengen Harsya belajar menjaga amanah...
Berapa kali bunda nggak pernah marah walaupun uang untuk beli celana seragam Acha pakai untuk jajan di kolam renang karena Acha lupa bilang hari itu ada ekskul berenang.. Oke Acha lupa.

Terus berikutnya karena bunda keluar kota uang jajan Acha yang bunda titip agak banyak Acha bagi ke teman-teman karena Acha bilang Acha lagi punya uang jajan banyak jadi pengen bagi-bagi...termasuk uang untuk beli seragam yang hilang juga ikut di jajanin..
Oke Bunda nggak papa, kalau itu untuk niat baik..walaupun seharusnya Acha ijin dulu ke bunda...

Terus berapa kali Acha hilangin seragam, ketinggalan sepatu di sekolah sampai hilang, hilangin termos minum dan lain-lain.. bunda nggak pernah marah. Karena bunda yakin semuanya karena Acha nggak sengaja
Tapi kalau begini terus kapan Harsya belajar tanggung jawab?

Hari ini Acha bilang duit titipan bunda untuk beli jilbab sama mama Fiqih hilang.
Jatuh dari kantong. karena ternyata kantong celana Acha bolong
Bunda tau dan percaya Acha nggak bohong. Memang duit itu hilang...

Tapi kali ini bunda nggak bisa cuma iya iya aja terus ganti duit itu begitu aja.
Bunda ingin Acha belajar konsekuensi dari menjaga amanah
Bunda udah nitipin uang itu untuk mamanya Fiqih. Seharusnya Acha jaga dengan lebih hati-hati karena itu titipan.

Bunda kasih konsekuensi bunda batal beli jilbab karena uangnya hilang dan Acha harus bilang ke fiqih kalau bunda nggak jadi beli jilbabnya... Tapi bunda tau Acha berat ngomong ini ke Fiqih kan...
Ok kalau gitu bunda kasih opsi kedua, bunda tetap beli jilbab tapi uang jajan Acha bunda potong untuk ganti uang bunda yang hilang.

Acha sendiri yang pilih opsi kedua, bunda tetap beli jilbab dan uang jajan Acha bunda potong untuk bayar jilbab bunda.

Akhirnya hari ini Acha cuma bawa uang 2 ribu rupiah untuk jajan.
Dan bunda sediih...banget..
Sedih bayangin Acha nggak bisa jajan banyak-banyak
Makanya bunda nggak tahan nangis karena bunda sedih harus hukum Acha
Bunda berusaha tahan air mata tapi nggak tahan..
Bunda inget Syifa melirik bunda sambil diam
Bunda juga tau Acha sedih liat bunda ngusap air mata pakai tisue..
Bunda bukan nangis kehilangan uang Cha..
Bunda nangis karena harus menghukum Acha...

Mudah2an Acha kuat ya nak nggak bisa jajan banyak hari ini
Kan udah ada lunch di sekolah...
Kemarin-kemarin Acha sanggup kan nahan nggak jajan karena pengen beli kartu animal kaiser setiap minggu. Bunda yakin Acha juga kuat hari ini

Bunda ingin Acha belajar lebih hati-hati lagi yaa...
Sedih bunda liat Harsya turun dari mobil tadi pagi sambil cium tangan bunda dan bilang " Maaf ya Bun..."

Ya Harsya.. Bunda nggak pernah marah sama Harsya
Bunda cuma ingin Harsya lebih disiplin ya...
Pulang bunda dari kantor nanti give me a hug yaa Cha....

-Bunda-


11 komentar:

  1. Mudah2an Acha bisa mengeri dan hrs dikasih pengertian bahwa ini bukan hukuman tp pembelajaran..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiin... Iya om Aldi mdh2an Acha bisa belajar dr situ. Tp lucunya bundanya udah terharu biru gitu eh sampe rumah harsyanya santai aja sambil complaint katanya Buun... Tadi Acha laper bgt di sekolaah... Hehehe

      Hapus
    2. Hahaha... Tapi memang seperti itu anak-anak mbak, tidak ada dendam dan dusta..

      Hapus
  2. Hehehe... :-) Bagaimana ya komennya? Susah juga...

    Disiplin untuk bertanggung jawab dan menjaga amanat itu adalah sangat teramat penting.

    Hmm.. Tampaknya si Bunda yang memang masih terharu biru mungkin tidak akan menyangka kalau akan mendapat ending yang mengejutkan. Tadinya mengira Harsya akan diam tak berani menyapa saat petang bundanya pulang, ternyata malah spontan bilang kalau dia lapar ketika di sekolah.. Hahaha.. :-D

    Take care, Anty Reham! Nice moment and story. :-)

    *aku udah tiga kali ketik komen ini dini hari tadi via selular, tapi ternyata gagal di-publish. :-)

    BalasHapus
  3. semoga Harsya mengerti ya mbak sekarang, dan bisa belajar menjaga amanah

    BalasHapus
  4. Pembentukan karakter anak untuk pondasi saat dewasanya.

    BalasHapus
  5. Itu hal penting yang harus diterima Harsya. itu mendidik mbak.

    Semoga saya juga bisa seperti mbak, tegas dalam mendidik

    BalasHapus
  6. Aku jadi inget akhir akhir ini sering hukum anakku. Selain karna ulahnya tp juga karna aku kecapean ngurus adeknya yang masih kecil.. sediiih rasanya. Luar biasa nyesalnya .. pengen rasanya meluk dia erat sambil bilang.. ma'afin ummy nak. Ummy gak bisa nepatin janji ummy untuk tidak mengurangi sedikitpun perhatian dan kasih sayang ummy sa'at kamu punya adek..

    BalasHapus
  7. Mohon maaf lahir batin ya bunda...numpang informasi aja... mudah2an bermanfaat..makasih

    BalasHapus
  8. Membentuk karakter anak dari kecil merupakan hal yang harus dilakukan, sehingga saat sang anak dewasa menjadi pribadi yang jujur, amanah, dan santun.

    BalasHapus

buat yang udah baca, kirim komentar anda disini ya...jangan lupa tuliskan nama :-)