6 Juni 2012

Kita Bisa Bila Terpaksa

Setelah melewati hari-hari di bulan ini dengan perasaan campur aduk..
Sempat juga hari ini saya tuliskan di blog apa yang terjadi pada saya hampir sebulan ini sehingga blog tidak sempat saya update. 
May is coming....
Sebenarnya bulan ini adalah bulan yang paling mengharu biru buat saya. Banyak episode penting dalam hidup saya terjadi di bulan ini. Mulai dari hari pernikahan kedua orang tua  43 tahun yang lalu, hari saya diterima bekerja dan memulai karir saya di perusahaan saya sekarang 12 tahun yang lalu, hari dimana ayahanda tercinta meninggal dunia karena ditembak orang tak dikenal 11 tahun yang lalu, dan hari dimana suami tercinta akhirnya harus menyerah dengan penyakitnya dan akhirnya meninggalkan saya 1 tahun yang lalu... semua terjadi di bulan May.

Selain moment penting dan merubah sejarah hidup saya itu, pada bulan may juga adalah hari ulang tahun ibu saya, kakak tertua saya, keponakan saya, juga hari meninggalnya kakek dan ayah mertua saya.

Beberapa hari menjelang bulan may datang...perasaan saya sedikit campur aduk, ada perasaan hampa dan sedih. Mungkin terbawa memory karena teringat dengan moment kehilangan dua orang tercinta di bulan ini. Dan terutama menyadari bahwa saya sudah kehilangan belahan jiwa hampir setahun lalu.
Rasanya cepat sekali waktu berlalu...

Ditengah perasaan campur aduk ini tiba-tiba jumat siang tgl 27 April saya dapat kabar mengejutkan.
Mama saya terserang stroke di Medan!

Ya Allah Maa.... stress saya mendengarnya.
Ada rasa penyesalan menyeruak di hati. Mama ke Medan dalam rangka ingin survey rumah dan sekolah untuk saya dan anak-anak yang akan segera pindah bulan Juni ini. Selain itu juga membawa tante yang sudah lama ingin berobat ke Medan sekalian mama juga ingin mengurus tanah keluarga disana. Mama juga punya rencana berangkat umroh sekitar bulan Juni karena itu beliau ngebut ke Medan walaupun sebelumnya mama baru saja 3 hari tiba dari Jakarta. Pasti beliau capek sekali dan akhirnya darah tingginya tidak terkontrol.

Saya langsung memutuskan untuk berangkat ke Medan menjenguk mama. Padahal rencana saya minggu ini adalah minggu tenang saya utk mempersiapkan materi training di bulan May ini dan sekaligus mempersiapkan acara peringatan 1 tahun alm. suami. Tapi mama lebih penting. Abang tertua sudah duluan berangkat jumat sore itu juga. Sedangkan kakak adik ipar dan keponakan - keponakan besok pagi-pagi sekali menyusul dengan pesawat pertama dari Banda Aceh. Saya sendiri berangkat dengan pesawat pagi dari Lampung dan transit di Jakarta dahulu untuk kemudian lanjut penerbangan ke Medan. Hanya adik saya yang bungsu yang bertugas di Kalimantan yang menyusul hari Minggu, karena dia sedang interview kerja dan harus ikut Psiko test pada hari Sabtu itu.

Saya bersyukur mama hanya terkena stroke ringan dan masih sadar dan bisa berkomunikasi dengan baik, hanya kondisinya sangat lemah sehingga mama tetap perlu mendapatkan perawatan di ICU agar lebih intensif.

Selama beberapa hari saya berada di Medan saya mendapatkan banyak sekali insight. Saya menyadari bahwa selama ini sebenarnya banyak hal yang seharusnya bisa kita lakukan tapi tidak kita lakukan karena banyaknya alasan dari dalam diri kita sendiri.

Contohnya keberangkatan saya ke Medan. Sudah lama teman-teman menyarankan saya untuk menyempatkan diri datang ke Medan untuk survey langsung rumah dan sekolah anak-anak. Tapi saya selalu excuse karena saya pikir saya benar-benar nggak ada waktu lagi untuk itu. Saya harus persiapkan training, harus persiapkan acara 1 tahun almarhum ayah, harus urus bank, harus packing untuk pindahan rumah, harus ini harus itu dan lain lain dan lain lain...

Saya cuma mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari teman, keluarga, google search untuk mencari sekolah dan rumah.  Padahal diluar itu semua, saya hanya malas kalau harus jauh-jauh terbang ke Medan. Kalau nggak terpaksa rasanya malas harus berpergian jauh naik pesawat. Terlalu banyak kekhawatiran dan excuse yang saya ciptakan sendiri.

Tapi ternyata dalam keadaan terpaksa seperti ini, saya bisa memutuskan untuk berangkat tanpa banyak pertimbangan. Saya kesampingkan rasa khawatir saya untuk bisa melihat kondisi mama secepatnya. 4 hari saya di Medan, saya kembali hari Rabu 2 May ke kantor dan persiapkan training hanya dalam 3 hari. Sebelumnya untuk materi training saya delegasikan ke admin saya untuk mencopy semua materi. Saya edit soal-soal test training secepat mungkin. Ternyata tidak butuh waktu lama.

Sedangkan untuk persiapan peringatan 1 tahun alm. suami, semua dipersiapkan kakak ipar saya, mulai dari tarub (tenda), katering sampai undangan. Semua bisa berjalan dengan normal sesuai rencana. Dan acara pengajian berlangsung lancar hari Sabtu 5 May 2012 lalu.

Kami 6 orang kakak beradik yang selalu susah untuk liburan atau kumpul bersama karena kesibukan masing-masing, ternyata juga bisa berkumpul dalam kondisi darurat. Bahkan ipar dan keponakan semua bisa berkumpul walaupun bergantian (kecuali Harsya dan Syifa)

Ternyata semua bisa kita lakukan bila kita terpaksa...
*Get well soon Mom..."

ps: Anyway semua cerita  ini belum berakhir disini. Tunggu postingan selanjutnya ya

16 komentar:

  1. Bundaa..terharuu ..
    kok jadi melow gini ya..

    SEmoga mamanya cepet sembuh..
    Dan bisa berkumpul kembali dengan keluarganya..

    Loh ko pindah ke Medan ?

    BalasHapus
  2. Amiiin...makasih doanya mb' Nchie...pindah ke Medan pindah tugas dari kantor :-)

    BalasHapus
  3. semoga mamnya cepat sembuh.. dan mengambil hikmah yang besar dibalik semua cobaan.. semangat mbaak!!

    BalasHapus
  4. semoga mamanya cepet sembuh ya mbak.. :)

    BalasHapus
  5. Semoga mama cepat sembuh
    Tetap semangat mbak

    BalasHapus
  6. Hai..! Akhirnya muncul juga di blog. Kirain ke mana.. *kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu. :-)

    Aduuh.. gak bisa komen lagi nih. Soalnya aku kan sudah mengikuti alur semua yang Anty tulis di atas sejak awal hingga hari kemarin. Semoga mamah Anty segera sembuh dan sehat kembali ya.. Aamiin ya Allaah.

    Tetap semangat 'n take care, Anty Reham. d^_^b

    BalasHapus
  7. ceritanya mengharu biru! hidup memang penuh dinamika..

    BalasHapus
  8. Tabah ya mbak... Ternyata Mei menyimpan banyak kenangan pahit ya... Tapi Tuhan Maha Adil, semoga Dia memberi ganti 11 bulan yang penuh keceriaan untuk mbak nikmati. Amin :)

    btw, buku kirimanku sudah sampaikah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih Ocha....doanya bagus banget...Amiin.. YRA
      Bukunya udah sampai Say. thanks banget yaaahhh :-)

      Hapus
  9. Amiiin...makasih semua untuk doanya yaa...

    BalasHapus
  10. Mbak...
    Cepat sembuh ya buat mamamu...

    BalasHapus
  11. Terkadang ada sosok manusia yang mau bergerak kalau sudah terdesak. Dalam ilmu bisnis sekalipun sistem keterdesakan juga sering dilakukan.

    BalasHapus
  12. Haru bacanya Kak...*maaf telat baca yang ini :)

    BalasHapus
  13. setelah saya baca.. tidak ada daftar harga masuk ke sekolah al fityan yaa.. hik :'(

    BalasHapus

buat yang udah baca, kirim komentar anda disini ya...jangan lupa tuliskan nama :-)