17 Februari 2012

Pantulan Kehidupan

Sebuah cerita motivasi yang bagus sekali...

*****
Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya.
Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. "Aduhh!" jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan.

Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, "Aduhh!".

Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei! Siapa kau?" Jawaban yang terdengar, "Hei! Siapa kau?"

Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "Pengecut kamu!" 
Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa.
Ia bertanya kepada sang ayah, "Apa yang terjadi?"

Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan." 
Lelaki itu berkata keras, "Saya kagum padamu!" 
Suara di kejauhan menjawab, "Saya kagum padamu!"

Sekali lagi sang ayah berteriak "Kamu sang juara!"
Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!"

Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti.
Lalu sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah kehidupan."

Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakan kita. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita.

Bila kita ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hati kita. Bila kita menginginkan tim kerja kita punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kita berikan kepadanya.

Ingat, Hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan diri kita.
Layanilah semua org dg ikhlas, maka Alam semesta akan melayani kita tak terbatas ! 

Subhanallah...

-from a friend-

16 komentar:

  1. Wow... inspiratrif sekali Bunda. Memang jika kita berfikir positif terhadap diri sendiri dan juga orang lain tentu akan lebih indah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul...hidup lebih indah bila kita berpikir positif :-)

      Hapus
  2. Hehehe....:-) cerita keren. Jadi ingat waktu belum sekolah dan saat SD di kampung. Setiap ke sawah atau mandi di pencuran (lembah) dan lintas alam Pramuka, aku dan teman-teman suka berteriak macam-macam hingga menirukan suara siamang dan burung-burung. Ada gema. Suara kami memantul berulang-ulang. Kami begitu gembira...

    Saat SMA dan kul, cerita yang sama kembali terulang ketika melintas gunung sebagai pencinta alam.

    Terima kasih atas share-nya, Anty Reham.

    Tetap semangat! d^_^b

    BalasHapus
  3. iya, intinya kalo ingin memperoleh sesuatu ya harus berusaha. ingin dicintai ya harus mau mencintai juga.

    BalasHapus
  4. istilah lainnya...semua yg terjadi dgn diri kita tergantuang amalan hehehe......kalo amalan kita baik...insya Allah yg terbaik juga yg kita dapat....terimakasih mbak...ceirtanya bagus sekali....

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama Nia...makasih juga ya udah berkunjung ke sini.. :-)

      Hapus
  5. keren, nice sharing Bun ^____^b

    BalasHapus
  6. Bener, kita akan menuai apa yang kita tanam :)

    Nice... :)

    BalasHapus
  7. sungguh sebuah motivasi yang super sekali. Ada aksi pasti ada reaksi. Kalau aksi kita positive, biasanya rekasinya juga positive. Begitu juga sebaliknya.

    BalasHapus
  8. Makna intinya adalah bila menanam padi, maka akan tumbuh padi dan panen padi. Menanam jagung tumbuh jagung. Menanam gandum tumbuh gandum.

    Berbuat kebaikan akan menerima kebaikan pula. Siapa menabur angin akan menuai badai. :-)

    BalasHapus
  9. wah masuk2 kagum saya liat blognya bener2 ciri khas ning ratu heheheh, beda banget sama link saya yang ga karu2an hahahahahahhaahahahahh, blog yg bagus ning ratu :)

    BalasHapus
  10. hmmm, menyejukkan hati. hehehe.. iya yah, tidak ada yg kebetulan di dunia ini.

    BalasHapus
  11. Walaah...cak Rohan bikin saya geer aja nih...hehe...thank u yaaa... Blognya cak Rohan jg seruu

    BalasHapus
  12. baca artikel" nya... jadi teringat sesuatu....

    BalasHapus

buat yang udah baca, kirim komentar anda disini ya...jangan lupa tuliskan nama :-)