"Bila suatu saat anda kenal dengan seseorang yang anda tahu sedang berjuang melawan sesuatu yang berat dalam hidupnya, berikanlah dukungan. Berikan itu langsung pada yang bersangkutan secara pribadi. Tunjukkan padanya bahwa anda peduli"
Sabtu sore kemarin saya terima berita menyedihkan, seorang rekan kerja yang baru menikah 3 bulan lalu, suaminya mengalami koma akibat pendarahan di otak, setelah mobil yang dikendarai nya mengalami kecelakaan. Rekan kerja tersebut berdomisili di Padang. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan nya menghadapi situasi dan kenyataan menyedihkan yang datang tiba-tiba ini, Ini adalah sebuah mimpi buruk bagi siapapun.
Walaupun saya pernah beberapa kali mengalami kondisi mengerikan saat menghadapi vonis dokter dan mendampingi suami melewati berjam-jam menegangkan di meja operasi, tapi saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan seorang istri ketika tiba-tiba mendengar suaminya mengalami kecelakaan dan sekarang berada dalam kondisi koma. Pasti luar biasa terpukul...
Meskipun demikian, satu hal yang saya tahu persis, bahwa di saat seperti ini pasti dia membutuhkan support luar biasa dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Dalam keadaan shock dan kesedihan mendalam seperti ini, pasti dia sangat membutuhkan simpati, empati, doa, semangat dan dukungan dalam bentuk apapun. Saya tahu persis itu. Karena itu walaupun saya dan rekan tersebut jarang komunikasi, saya memutuskan mengirimkan sms ucapan turut bersedih dan ikut berdoa bagi suaminya serta dukungan moril utk bersabar.
Saya tahu, kadang-kadang kita merasa tidak enak, segan atau merasa sungkan untuk bertanya bagaimana kondisi dan perkembangan keluarga teman kita yang mendapat musibah. Kita takut bertanya detail karena khawatir mengganggu teman kita yang sedang kalut atau takut membuatnya semakin sedih...Saya tahu banyak dari kita yang merasakan hal seperti itu...Apalagi kalau sehari-hari kita tidak terlalu dekat dengannya.
Saya pernah berada di situasi seperti ini, beberapa kali.
Saat saya sedang sedih mendampingi suami tercinta di rumah sakit, tidak semua teman saya menunjukkan empatinya. Saya memang tidak ingin berbagi kepada semua orang tentang kesedihan saya, Saya juga tidak mau terlalu banyak berbagi tentang masalah saya pada orang lain. Saya bahkan tidak ingin banyak yang tahu mengenai sakit yang dialami suami, apalagi suami wanti-wanti agar tidak memberitahukan kondisinya pada banyak orang.
Tapi bukan berarti saya juga patung yang begitu tegar menghadapi ini semua. Saya butuh dukungan. Saya butuh support. dari teman-teman saya. Terutama teman dekat, yang tahu bahwa saya sedang mendampingi suami berjuang melawan sakitnya. Saya memang tidak ingin begitu banyak orang bertanya terlalu detail mengenai problem yang saya alami, apalagi sampai harus menceritakan seluruh kronologis, karena itu membuat saya merasa capek, bertambah sedih dan hanya akan semakin mengingatkan saya kepada problem yang saya hadapi. Yang saya butuhkan hanyalah support, simpati, empati, mungkin hanya kalimat kecil yang mendukung saya untuk tegar menghadapi semua. Kalimat kecil yang membuat saya merasa diperhatikan. Yang membuat saya merasa tidak sendirian menghadapi ini semua..
Saya pernah curhat kepada seorang sahabat ketika saya merasa sangat sedih dan sendiri. Saya merasa beberapa teman tidak care dengan kondisi saya. Padahal banyak sahabat-sahabat lama saya dulu -yang sudah jarang bertemu tapi kebetulan tau masalah saya- atau sahabat baru saya -yang tidak terlalu dekat dengan saya- malah menunjukkan perhatiannya dengan bertanya dan mengirimkan sms ataupun bbm support kepada saya..... Tapi kenapa teman-teman yang saya anggap dekat malah jarang memberikan dukungan kepada saya? teman-teman yang sehari-hari berbagi canda di grup, atau sehari-hari bekerja di lingkungan kantor yang sama dengan saya kelihatan tidak care.
Sahabat saya itu berkata kepada saya..sebenarnya mereka semua care, bahkan mereka sering bertanya kepada dia (sebagai sahabat terdekat saya) bagaimana perkembangan kondisi suami saya. Tapi mereka takut saya merasa terganggu atau sedih kalau mereka bertanya langsung pada saya. Malah menurut sahabat saya, terkadang mereka sengaja melontarkan candaan-candaan agar saya bisa lupa sejenak dengan masalah saya (yang sebetulnya malah membuat saya makin merasa mereka tidak care dengan masalah saya).
Saya tahu kekhawatiran mereka... Mungkin saja kalau saya tidak pernah merasakan hal seperti ini, saya juga akan melakukan tindakan seperti itu. Menghindar…tidak berani…takut bikin sedih…takut menyinggung.. dan alasan lainnya. Tapi sekarang , setelah saya sendiri mengalami ini semua, saya sadar, tindakan itu salah, Seharusnya bila kita tahu ada teman kita yang mengalami musibah dan kesedihan, sedang berjuang dalam hidupnya, tunjukkanlah rasa empati, tanyakan padanya apa yang bisa dibantu, atau cukup sekedar ucapkan turut mendoakan dan memberikan dukungan kesabaran sudah lebih dari cukup. Yang penting tunjukkan bahwa kita care.
Saya yakin seratus persen, simpati dan empati yang kita tunjukkan tidak akan membuatnya merasa terganggu. Mungkin teman kita akan semakin sedih, iya... pasti, karena setiap kali ada yang bertanya tentu akan mengingatkan kembali kepada masalah yang dihadapi. Saya juga rasakan itu…..sedih..setiap kali ada yang bertanya. Apalagi bila terlalu detail, itu membuat saya lelah. Tapi saya juga merasa terharu karena diperhatikan. Dan itu adalah pendorong semangat yang luar biasa bagi orang yang sedang mengalami cobaan luar biasa.
Jadi bila suatu saat anda kenal dengan seseorang yang anda tahu sedang berjuang melawan sesuatu yang berat dalam hidupnya, berikanlah dukungan. Berikan itu langsung pada yang bersangkutan secara pribadi (jangan di jalur umum dimana belum tentu dia ingin banyak orang lain menjadi tahu). Tunjukkan padanya bahwa anda peduli. Tunjukkan bahwa anda tahu dia butuh dukungan.
Yakinlah bahwa support anda yang walaupun hanya berupa dukungan moral dan sebaris doa, akan sangat berarti baginya.
Mendekatkan diri pada seseorang yang sedang terkena musibah emang butuh keberanian agar seseorang tersebut tak begitu sedih atau tersakiti apa yang menimpanya.
BalasHapusSaya juga pernah mengalaminya yaitu pada keluarga sendiri..awalnya saya juga merasa teman dekat tidak begitu perduli tapi setelah mengetahui ternyata dia tak mau saya menjadi begitu sedih.
Meskipun begitu dukungan dan perhatian sangat2 dibutuhkan saat2 ini pada teman bunda..semoga musibah ini dapat cepat berlalu
Ternyata betul begitu ya mbak...banyak yg salah mengira dan bingung hrs bagaimana bersikap. Amiin..makasih doanya mbak. Semoga musibah cpt berlalu.
BalasHapusHhhmmm...sebenarnya, setiap orang pasti ingin berbagi kesedihan yang dialami sahabatnya (kalo ga,berarti bukan sahabat). Cuma terkadang, tidak selamanya kita bisa tahu "pembicaraan apa yg diinginkan" dari sahabat kita tsb, apalagi dgn kondisi tidak bertatap muka. Nah, hal ini kadang yang membuat kita "gagap" untuk memulai pembicaraan/menanyakan kabar/kondisi..
BalasHapusMakanya..terkadang hanya muncul pertanyaan2 klise saja...
Just my two cents..
betul juga...banyak alasan yang membuat orang takut untuk memberikan respon. Mudah2an dengan tulisan ini kita tersadar bahwa sbg sahabat kita hrs berani belajar 'merangkul' sahabat kita yg kesusahan. Dengan tidak terlalu mengganggu ruang privasinya.
BalasHapusmakasih banyak atas postingannya.ane sering diam aja,klu menjenguk,takutnya masuk wilayah privasi seseorang.klu ada waktu,mampir keblog ane ya
BalasHapussahabat sejati selalu mendengarkan,
BalasHapuspilih sahabat yg bisa membuat kita tetap di jalan yg lurus
http://mhprihantoro.blogdetik.com/
sahabat sejati selalu mendengarkan,
BalasHapuspilih sahabat yg bisa membuat kita tetap di jalan yg lurus
http://mhprihantoro.blogdetik.com/
@Iwan: sekedar menanyakan kabar atau mengirim doa pasti sangat berarti :-)
BalasHapus@Han: setuju...:-)
Sebagai teman baru yg di dekatkan oleh BB(walaupun sbnarnya saya sdh tau ratu dr bbrp teman wkt SMA dulu),jujur saya merasa prihatin wktu prtama kali mndengar kbr bhw suami ratu sakit yg lumayan berat.Tp krn saya merasa baru kenal tentunya saya merasa sangat2 segan utk bertanya ataupun utk mgucapkn keprihatinan lgsung pd ratu,aplg bbrp teman mewanti2 pada saya bhw ratu tdk ingin soal sakit suaminya tersebar ke teman yg lain,hal ini mmbuat saya semakin ragu utk mengucapkan keprihatinan atau sekedar bertanya,tkut ratu tersinggung atau brtambah sedih.Tp stelah mmbaca blog ratu saya jd tau bhw apa yg saya khawatirkan tdk semuanya benar.Semoga ratu kuat dlm menghadapi cobaan ini ya..ingat badai pst berlalu.
BalasHapusiya, betul memang Ratu sendiri yg minta agar sebisa mungkin dirahasiakan krn suami gak mau banyak yg bertanya. Apalagi kalau di jalur umum spt grup atau wall facebook. Tapi sometimes mendampingi org sakit gak mudah, butuh curhat dan dukungan dr sekitar. Makasih komennya ya, walaupun Ratu gak tau ini siapa :-) amiin...semoga badai cepat berlalu.
BalasHapusWaaah, Alhamdulillaaah.. Akhirnya cuti posting hal ini juga. Jujur selama ini saya juga lebih hati2 dan berpikir berkali2 sebelum bertanya ke cuti. Setiap baca status2 BB nya yg kadang bikin saya ikut2 was was n sedih.. Rasanya sudah gatal aja tangan ingin nge ping sekedar sharing supaya sedikit meringankan beban.Malah pernah sampe saya berniat datang ke siloam waktu baca statusny sedang disana. Tapi sejuta pikiran seperti aah sapa si elo..,takut di cap pengen tau urusan orang, takut juga dibilang comel lah..and so on itu yang kadang membuat saya mengurungkan niat tadi.Walopun akhirnya kadang saya beraniin aja untuk say hallo n bertanya. Padahal trully saya hanya ingin bisa membantu untuk sekedar berbagi.. Karena saya pun merasa ketika saya sedang mempunyai masalah ingin sekali ada yang bisa berbagi dengan saya,selama ini pun saya lebih sering memendam mungkin karena saya anak sulung jadi terbiasa menyimpan sendiri. Apalagi jika kita jarang sekali bertemu dengan teman tsb.Sudah tentu rasanya sungkan bangeet. Tapi sepertinya ada juga beberapa orang yang mempunyai tipikal sebaliknya. Mereka cenderung marah dan tidak suka bila kita berempati atau bertanya. Saya juga aneh dan bingung.Malahan mereka balik menasihati dan sedikit mencibir kepada saya. Ini sungguh saya alami baru saja, justru malah dari keluarga dekat, sungguh2 aneh.niat mau membantu tapi malah bikin gondok saya. Naah atas dasar pengalaman ini juga salah satu hal yang membuat saya jadi sangat berhati2.hehe..jadi curhat ya..Tapi saya menyadari,mereka pasti mempunyai alasan untuk itu. Karenanya saya hanya bisa mendoakan saja semoga اَللَّهْ selalu melindungi.Waaah panjang banget ya commentnya..eniwey mohon maaf kalo selama ini mungkin suka kurang berkenan yaa:D.. Justru malah senang kalo bisa berbagi..Semoga اَللَّهْ melindungi kita semua,آمِيـنَ
BalasHapusMohon sarannya untuk weblog baruku,
BalasHapussebagai anak putra daerah Dabo Singkep
Kepulauan Riau hanya itu yang bisa
aku persembahkan buat kampungku yang tercinta...
Duuh Irmaa... Ini Irma kan yg posting? Hehe Kok bisa sih say punya perasaan segan and sungkan sama aku, pdhl kan udah sering banget kita berbagi cerita soal ini say... ? Irma sih uda bukan org asing bagi aku, udah aku anggap adek sendiri, jadi kalo Irma tiba2 nongol di Siloam aku gak bakal kaget :-).. Anyway bisa juga ya ada org yg gak suka kalau kita perhatikan sedemikian rupa spt case keluarganya Irma itu. Ya mungkin ada alasan tertentu yg kita gak tau. Tapi umumnya mereka lbh senang diperhatikan, kalopun ternyata mereka responnya negatif, yg penting kita sdh tunjukkan niat baik kita. Daripada tidak melakukan apa2 krn takut dan segan malah dianggap tdk care :-) thanks ya say udah jd teman berbagi selama ini *hug
BalasHapusada yang aslinya care, tapi tidak tahu cara menyampaikannya...
BalasHapusada juga tampak care, tapi ternyata hanya basa-basi tiada ketulusan...
tetapi lagi tampaknya yang memang tidak tahu keadaan temannya.. dan tidak tahu apa sebenarnya yang dibutuhkan pada saat seperti itu? sebagian menganggap bahwa mungkin sekadar ucapan simpati tidak bisa begitu berarti... materi jua, anggapan mereka. Entahlah...
Tetap semangat..! d^_^b
betul..banyak yg care tidak tahu cara menyampaikan..setuju bgt. mungkin banyak juga yg hanya basa basi...setuju juga... :-)
BalasHapusPositifnya sih Actually I'm sure that all my friend care about me, but sometimes they just dont know how to show it.
ohya, suami rekan kerja ku itu meninggal dunia tgl 23 maret lalu...:-(
Heheeeee>> cuti .. ngepost dari BB bisa langsung ternyata yaah.. naah sekarang nongol deeh.. Oiaa..mau nambahin lagi.. sebetulnya di saat seperti itulah dimana kita bisa tau mana teman sejati.. hugs U 2..
BalasHapusBetul say..kita jadi tau mana teman sejati saat kita dlm kesulitan. Anyway sejak tulisan ini aku posting banyak yg kaget and jadi merasa gak enak hati. Padahal aku jg tau kok mereka orang2 dan sahabat2 yg sebenarnya care sm aku, tp ternyata mereka memang cuma bingung aja gmn sebaiknya bersikap. aku yakin sbnrnya semua sahabat2ku tulus care sama aku, tp mgkn sebagian bingung hrs bersikap apa shg jadinya terkesan spt gak care sm aku... :-) maklum.. Org lg ditimpa musibah biasanya lebih sensi, merasa minder and gampang sedih, jadi hrs dirangkul dgn perhatian yg tepat :-)
BalasHapusTurut berduka cita..! Semoga keluarga yang ditinggalkan oleh armarhum selalu diberi kesabaran dan ketabahan oleh Allah SWT. Amiin.
BalasHapusTetap semangat..!
ajakan yang bagus buat siapaun agar peduli pada sahabat,kerabat, atau sekalipun yang baru di kenal..
BalasHapusrasa peduli dan perhatian sangat membantu bagi yag mengalami hal-ha sperti diatas....
Ratu membaca tulisan ini kakak menangis............kakak merasa bagian dari teman-teman yang tidak membari support dan dukungan pada ratu dimasa ratu sulit..........alasan kakak saat itu sama seperti mungkin yang ditunjukkan oleh taman2 ratu lainnya tidak ingin menambah beban ratu....Ternyata sikap seperti itu salah ya dek.............Maaf kakak ya..Dengan kepergian Dalom menghadap sang khalik...kakak berdoa dan berharap ratu tetap tegar menjalani semuanya dan mengikhlaskan kepergian alhm...karena Ratu telah menjadi istri sejati.................yang tabah ya dek..........Al Fatihah (kak Rini)
BalasHapusKak Rini udah banyak kasih support kok lewat sms dan bbm...makasih ya kak Rini..
BalasHapus