Pagi-pagi saya sudah membuka Facebook dari layar notebook saya, khusus untuk membalas ucapan selamat ulang tahun untuk Syifa di status saya. Saat membuka page "Home"di facebook, mata saya tertuju pada deretan foto yang diupload oleh sahabat saya, judul albumnya adalah liburan. Foto-foto di album itu sangat mengaduk-aduk perasaan saya ….foto-foto itu berisi perjalanan liburan teman saya bersama suami dan kedua anaknya ke Singapore.
Satu persatu saya menatap foto yang ada di album itu… mulai dari foto mereka di ruang tunggu bandara, di dalam cabin pesawat, di lobby hotel, di Marina Bay, sampai saat menyenangkan di Universal Studio dan tempat –tempat lainnya. Senang sekali saya melihatnya ….. sekaligus sedih.. sedih sekali…..
Foto-foto itu adalah impian kami… Liburan bersama, Just the 4 of us. Ayah, Bunda, Harsya dan Syifa.. Alangkah bahagianya pasti Harsya dan Syifa bila bersama ayah bunda, menghabiskan liburan bersama. ..
Kontras sekali dengan apa yang saya alami beberapa waktu lalu…Tempat-tempat yang ada di foto itu juga sempat saya datangi bersama suami, tapi dalam kondisi berbeda… sangat berbeda. Empat kali bolak balik Singapore, jangankan mengajak Harsya dan Syifa ikut serta, kami lebih banyak stay at the apartment atau di hospital. Walaupun sempat juga mampir ke lokasi-lokasi diatas. Tapi tentu berbeda krn memang kami kesana bukan dalam rangka liburan…
Hmm…memang Harsya dan Syifa masih terlalu kecil untuk menikmati liburan seperti itu saat ini. Tapi yang membuat sedih sebenarnya adalah kekhawatiran dan ketakutan yang ada di hati kecil saya…. Selama berada di Singapore dulu kami berdua bertekad akan membawa Harsya dan Syifa kesini bersama kalau kondisi sudah lebih baik…. Tentu dalam suasana liburan. Tidak juga harus jauh ke Singapore. Asalkan kami liburan bersama-sama. The four of us……
Tapi kenapa sekarang ini sepertinya keadaan malah semakin tidak berpihak? Akankah impian kami mengajak Harsya dan Syifa liburan bersama ayah bundanya akan terwujud suatu saat nanti? Saya merasa sedih..dan takut bila impian kami itu tidak akan pernah terwujud… Sungguh bayangan akan hal itu membuat saya merasa sangat sedih…
Ah….setelah sempat tercenung beberapa saat menatap deretan foto-foto tersebut, saya kemudian membuka email… ada satu email dengan subject yang agak lain dari biasanya.. .."Mohon Do’a"… Ya Allah…ternyata ada 1 rekan kerja saya di kota berbeda dalam kondisi drop dan tidak sadar di ICU karena kanker kelenjar getah bening yang dideritanya…
Astagfirullah….saya tersentak. Sungguh hidup ini adalah kuasaMu… masih ada orang lain yang juga punya penderitaan dan cobaan yang lebih berat daripada saya…Apakah saya pantas mengeluhkan soal impian saya yang mungkin tidak akan terwujud? Saya masih harus bersyukur karena kondisi suami tercinta masih lebih baik saat ini.. walaupun tidak seperti yang kami inginkan.
Saya jadi ingat kata-kata seorang Ustad dalam ceramahnya di teve 2 hari yang lalu.. “Hidup ini bukanlah sesuai yang kita impikan…Hidup ini adalah sesuai yang kita jalani…” Saya dan setiap orang mungkin punya impian…..tapi hidup kita adalah apa yang kita jalani saat ini… Saya yakin maksudnya bukan berarti kita tidak boleh bermimpi, karena mimpi adalah semangat yang mendorong kita lebih maju….Tapi janganlah kita lupa bersyukur dan bersikap tidak ikhlas..hanya karena hidup kita jalani tidak sesuai dengan yang kita impikan….
Subhanallah...Semoga saya selalu diingatkan untuk menjadi orang yang tawakal dan pandai bersyukur.
subhanallah...thanks juga sudah saling mengingatkan...Amiin...
BalasHapusSubhanallah.. betul banget Cuti.. Allah tidak akan menguji hambanya di luar kemampuan hambanya. Ujian bagi yang hidup di jaman sekarang masih jauuuuh lebih ringan dibanding dengan umat yang terdahulu terutama jaman Rasulullah dan para sahabiyah..Mudah2an kita semua selalu dijadikan hamba yang bersyukur ya, amiin, thanks sudah diingatkan..
BalasHapusamiin...betul banget say. Walaupun sulit ternyata harus tetap belajar bersyukur selalu ya...aku masih sering lupanya nih..:-)
BalasHapusitulah manusia mba, klo susah baru bersungut2 ke Y M E, klo lagi seneng, malah lupa..
BalasHapusbersyukur itu penting karna itu tolak ukur kita untuk meng-compare dengan manusia yang lainnya...
salam kenal mba
salam kenal kembali Richardo. setuju banget kadang2 kalo lagi seneng kita suka lupa sama yang Diatas..Makanya ada yang bilang bahwa nikmat itu juga adalah cobaan dariNya :-)
BalasHapussalam kenal mba Cut...
BalasHapusTulisan yg bagus sekali terimakasih sudah mengingatkan untuk selalu belajar untuk bersyukur akan rahmat Allah :-)
sama-sama Mama Nayla...saya masih harus banyak berlajar utk bersyukur nih..
BalasHapusnice blog mba...
BalasHapusSatu yang saya percaya sampai sekarang adalah, ''jangan pernah bermimpi..ketika kau bermimpi, suatu saat seluruh jagad raya akan bersatu padu mewujudkannya'' (terinspirasi oleh "Laskar Pelangi"
tentang keluhan..harus kembali lagi ke salah satu Kalamullah
"Fabi Ayyi Ala Irabbikuma Tukadzziban"
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan
makasih Zuzan...setuju sekali:-)
BalasHapus