13 Maret 2009

Surat Sayang Dari ALLAH SWT

,
Saat kau bangun pagi hari..
AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukurkepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin .......

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja ........
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk .........

Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.

AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.

Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling..
mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.


Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya ........masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan.


Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU ..........Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU, kau sebut.

Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain.


AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur dari hatimu. Keesokan harinya ...... engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU Tapi yang KU tunggu ........ tak kunjung tiba.....tak juga kau menyapaKU.
Subuh ........ Dzuhur ....... Ashyar ...........Magrib ......... Isya dan Subuh kembali,
kau masih mengacuhkan AKU .....tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU ...........Apa salahKU padamu ...... wahai UmmatKU?


Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan, harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak yang KUrahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU ............Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa KU, memohon perlindungan KU, bersujud menghadap KU .......
Yang selalu menyertaimu setiap saat .........

Dari email disebuah milis

7 Maret 2009

Engkau menyapaku lagi…

Engkau menyapaku lagi…
Sama seperti waktu sebelumnya, sedikit keras dan menyentak...
Padahal aku blm sepenuhnya terlepas dari himpitan rasa sesak
Aku baru saja mencoba sedikit merasakan udara kebebasan....
Tapi kini Kau menyapaku lagi....


Dulu sekuat tenaga kutahan amarahku padaMu..
Sekuat tenaga aku katakan pada diriku utk bersabar..
Tapi jauh di lubuk hatiku...aku sangat marah dan kecewa padaMu
Aku selalu menuduhMu tidak adil dan begitu tega padaku..
Walaupun aku berusaha menerima tapi sesungguhnya aku tidak ikhlas
Tentu saja Kau juga tahu itu..


Kali ini...entah kenapa aku hanya terdiam.
Tak ada kata protes yg kulayangkan padaMu.
Tak ada keluhan yg keluar dari bibirku
Tak ada rasa marah seperti sebelumnya...
Sungguh aku hanya terdiam...


Aku tidak tahu apa yg kurasakan..
Aku hanya tidak ingin marah padaMu
Aku hanya tidak ingin protes..
Tidak ingin mengeluh...
Bahkan tidak ada rasa itu yang kututupi dalam hatiku sekalipun...


Kali ini.. aku hanya ingin Kau tidak pergi dariku...
aku hanya ingin Engkau menolongku lagi...
Menolongku melalui semua ini...
Menuntunku memilih jalan terbaik...
Seperti yang sudah sering Engkau lakukan padaku sebelumnya...
Yang mungkin terlupakan atau tidak kusadari...

Bukankah Engkau yg memberikanku hidup dan kehidupan..
Engkau yang Maha mengetahui rahasia dibalik semua ini
Walaupun keras caraMu mengajarkanku tapi ini wujud kasih sayangMu kan?
Wujud kasih sayangMu agar aku belajar..
Untuk akhirnya tahu apa artinya ihklas dan bersabar..